Negara mana itu ?? Daerah apa
itu ?? Ada di peta Indonesia atau tidak ya ????
Tapi ingat, di kota kecil ini pernah terlahir salah satu pemimpin bangsa
ini,... Susilo Bambang Yudhoyono. Pacitan adalah sebuah kota di
tepi pantai selatan yang terletak pada garis lintang selatan : 8' 3 – 8' 17
bujur timur 11' 2 – 11' 28. Pacitan
adalah sebuah kabupaten yang terletak di penghujung barat daya provinsi Jawa
Timur yang berjarak 270 km dari kota Surabaya atau 100 km dari Solo. Untuk
menempuhnya kita butuh waktu 5-6 jam dari Surabaya melalui Kabupaten Sidoarjo,
Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, dan Ponorogo. Kondisi geografis kabupaten
Pacitan 80 % lebih wilayahnya merupakan gunung kapur yang sulit air. Namun di
balik itu tersimpan pemandangan alam yang eksotik yang tidak pernah atau jarang
dijumpai di daerah lain. Apa saja itu ? Mari coba kita telusuri satu-persatu……
WISATA ROHANI DAN ALAM
PONDOK PESANTREN TREMAS
Pondok pesantren ini
menurut sejarah merupakan pondok pesantren tertua ke-2 di Pulau Jawa. Terletak
di desa Tremas kecamatan Arjosari (10 km menjelang Pacitan dari arah Ponorogo).
Mengunjugi ponpes ini apalagi kalau telah melakukan sholat di dalam masjid di
lingkungan ponpes, serasa kedekatan kita terhadap Sang Khaliq semakin
bertambah.
Negara mana itu ?? Daerah apa
itu ?? Ada di peta Indonesia atau tidak ya ????
Tapi ingat, di kota kecil ini pernah terlahir salah satu pemimpin bangsa
ini,... Susilo Bambang Yudhoyono. Pacitan adalah sebuah kota di
tepi pantai selatan yang terletak pada garis lintang selatan : 8' 3 – 8' 17
bujur timur 11' 2 – 11' 28. Pacitan
adalah sebuah kabupaten yang terletak di penghujung barat daya provinsi Jawa
Timur yang berjarak 270 km dari kota Surabaya atau 100 km dari Solo. Untuk
menempuhnya kita butuh waktu 5-6 jam dari Surabaya melalui Kabupaten Sidoarjo,
Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, dan Ponorogo. Kondisi geografis kabupaten
Pacitan 80 % lebih wilayahnya merupakan gunung kapur yang sulit air. Namun di
balik itu tersimpan pemandangan alam yang eksotik yang tidak pernah atau jarang
dijumpai di daerah lain. Apa saja itu ? Mari coba kita telusuri satu-persatu……
WISATA ROHANI DAN ALAM
PONDOK PESANTREN TREMAS
Pondok pesantren ini
menurut sejarah merupakan pondok pesantren tertua ke-2 di Pulau Jawa. Terletak
di desa Tremas kecamatan Arjosari (10 km menjelang Pacitan dari arah Ponorogo).
Mengunjugi ponpes ini apalagi kalau telah melakukan sholat di dalam masjid di
lingkungan ponpes, serasa kedekatan kita terhadap Sang Khaliq semakin
bertambah.
Dilihat dari segi jaraknya, yakni
135 Km dari kota Solo dan 70 Km dari kota Ponorogo, maka wajarlah kalau
santri-santri yang berdatangan dari daerah lain harus berjalan kaki karena
belum adanya sarana transportasi.
Sedangkan desa Tremas terletak pada 11 kilometer dari kota Pacitan ke utara dan1 kilometer dari kecamatan Arjosari. Desa Tremas dipagari oleh bukit-bukit kecil yang melingkar dimana sebelah utara dan sebelah timur desa Tremas mengalir sungai Grindulu yang selalu membawa lumpur banjir di waktu musim penghujan. Oleh karenanya pondasi rumah penduduk desa tersebut rata-rata sangat tinggi bila dibandingkan dengan pondasi rumah penduduk di daerah yang bebas banjir. Desa Tremas dibatasi oleh beberapa desa yaitu, sebelah utara dibatasi oleh desa Gayuhan, sebelah timur dibatasi oleh desa Jatimalang, sebelah selatan dibatasi oleh desa Arjosari dan di sebelah barat dibatasi oleh desa Sedayu.Mata pencaharian penduduknya adalah bertani, yakni bercocok tanam padi, kacang tanah, kelapa, pisang, sayur mayur dan sebagainya. Karena Pacitan merupakan daerah yang minus dan tandus maka tidaklah aneh jika masyarakatnya sedikit ketinggalan jika dibandingkan dengan masyarakat daerah lain, khususnya dalam bidang ekonomi.Dengan uraian tersebut kita dapat menggambarkan kehidupan rakyat di daerah itu, yang sedikit banyak dapat mempengaruhi keadaan Pondok Tremas Tremas berasal dari dua kata yaitu Trem berasal dari kata Patrem yang berarti senjata atau keris kecil dan mas berasal dari kata emas yang berarti logam mulia yang biasa dipakai untuk perhiasan kaum wanita. Kata ini berkaitan erat dengan cerita tentang dibukanya sebuah hutan yang akhirnya dinamakan Tremas, adapun yang pertama kali membuka hutan tersebut adalah seorang punggawa keraton Surakarta yang bernama Ketok Jenggot, atas perintah raja keraton Surakarta sebagai hadiah atas jasanya yang telah berhasil mengamankan keraton dari mara bahaya. Dikisahkan pada suatu hari, Raja Keraton Surakarta memerintahkan kepada punggawanya yang bernama Ketok Jenggot untuk menjaga ketat kerajaannya, karena raja bermimpi bahwa hari yang akan datang mau ada bencana yang disebabkan datangnya seorang pencuri yang akan memasuki dan mengambil senjata pusaka yang ada di tempat penyimpanan, maka disuruhnyaKetok Jenggot menjaga dan mempertahankan dengan sebaik-baiknya. Namun pada suatu hari datang seorang penyusup yang dengan kecerdikannya dapat masuk dalam keraton, akan tetapi usaha penyusup tersebut terlihat oleh Ketok Jenggot hingga terjadilah suatu perkelahian, setelah menghabiskan berpuluh-puluh jurus, maka dengan kesaktiannya, Ketok Jenggot berhasil memenangkan perkelaihan tersebut. Siapakah pencuri tersebut? tak lain adalah sang raja sendiri dengan maksud ingin menguji sampai dimana keperwiraan dan kesaktian Ketok Jengot. Setelah kejadian itu, maka sang raja pun mengakui bahwa punggawanya tersebut benar-benar patuh dan sakti. Sebagai tanda atas kepatuhan dan kepahlawanannya itu maka sang raja memberikan hadiah kepada Ketok Jenggot berupa senjata Patrem Emas dan memberi tugas untuk membuka hutan di sebelah timur daerah Surakarta. Demikianlah akhirnya setelah melalui perjuangan yang tidak ringan, Ketok Jenggot berhasil membuka hutan di sebelah timur daerah Surakarta, yang kemudian daerah tersebut bernama Tremas. Perlu diketahui, bahwa sebelum Ketok Jenggot membuka hutan Tremas, di daerah tersebut sudah ada sekelompok orang yang lebih dahulu datang dan bermukim, yaitu R. Ngabehi Honggowijoyo (ayah Nyai Abdul Manan). Maka dari itu setelah meminta ijin dan memberi keterangan tentang tugasnya, barulah Ketok Jenggot mulai melaksanakan tugasnya dengan membuka sebagian besar hutan di daerah tersebut. Setelah tugasnya selesai, senjata Patrem Emas yang dibawanya itu ditanam ditempat beliau pertama kali membuka hutan tersebut, dan akhirnya daerah yang baru dibukanya tersebut diberi nama “Tremas“. Demikianlah sekilas cerita tentang asal mula nama Tremas yang dikemudian hari digunakan untuk menyebut sebuah pesantren yang berdiri di daerah tersebut, sedangkan Ketok Jenggot sendiri akhirnya bermukim di situ sampai akhirhaya dan dimakamkan di daerah tersebut. |
Terletak di kecamatan Arjosari lokasinya
sekitar 6 km dari ponpes Termas. Sumber air hangat yang muncul dari pegunungan
di sekitar pegunungan kapur selatan yang nyaman untuk berendam dan
menghangatkan tubuh dari kepenatan kerja sehari-hari.
Terletak di Desa Dadapan Kec. Pringkuku berada
tengah-tengah hutan jati di tepi jalan raya Pacitan-Solo (5 km dari kota
Pacitan). Merupakan monumen yang dibangun untuk mengenang perjuangan Panglima
Besar Jenderal Sudirman. Dari lokasi monumen kita dapat menikmati
indanya pemandangan pantai Teleng Ria dan kota Pacitan dari atas bukit.
Terletak di desa Pakis Kecamatan Nawangan,
sekitar 35 km dari Pacitan ke arah Purwantoro Jawa Tengah melewati Kec.Arjosari
ke arah utara. Gunung kapur dan bebukitan menjadi pemandangan indah menuju
kecamatan Nawangan yang merupakan kecamatan tertinggi di Pacitan yang memiliki
panorama alam yang sangat indah. Di sini didirikan Monumen Perjuangan Panglima
Sudirman untuk mengenang perjuangan gerilya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan
RI.
WISATA PANTAI
PANTAI TELENG RIA
Pantai ini terletak sekitar 3 km dari kota Pacitan. Merupakan
pantai yang enak untuk dikunjungi sambil menikmati santapan ikan segar
(baker/goring) yang langsung dipetik dari laut oleh para nelayan sambil menikmati
indahnya Teluk Pacitan.
Salah satu pantai terindah di Pulau Jawa
yang masih sangat alami adalah pantai Srau. Terletak di desa Candi kecamatan
Pringkuku yang jaraknya sekitar 26 km dari kota Pacitan. Di sini kita bisa
menikmati pemandangan pantai pasir putih, karang bolong, mancing bersama dari
atas bukit, serta menikmati sunset pada sore hari dari atas bukit yang di
bawahnya menggelegar laut pantai selatan yang bisa mencapai ketinggian 6 meter. Pantai Srau di Pacitan (Jawa Timur,
Indonesia) menawarkan 3 surf spots bagi intermediate surfer, pemandangan pantai
dengan hamparan pasir putih yang alami dan jauh dari keramaian, snorkling di
air laut yang jernih serta memancing dari atas bukit karang Pantai Srau
terletak di Desa Candi Kecamatan Pringkuku, berjarak kurang lebih 25 Km arah
Barat Pacitan. Pantai Srau mungkin obyek wisata yang tak boleh terlewatkan
apabila kita berwisata ke kota Pacitan. Pantai Srau terkenal dengan pasir
putihnya yang sangat indah.
PANTAI WATU KARUNG
Pantai ini berjarak sekitar 15 km dari Pantai Srahu, dimana kita
dapat menikmati pemandangan pantai ala Parang Tritis di Jogya sambil menikmati
ikan bakar/goreng yang dipetik langsung dari laut. Di antara jalan menuju ke
Pantai Watukarung, ada goa Jaran yang panjangnya mencapai 48 km, yang merupakan
salah satu goa terpanjang di dunia.
Perjalanan menuju Pantai Watu Karung (WK) tidaklah mudah.
Tersembunyi di salah satu titik sepanjang garis pantai selatan Pacitan (Jawa
Timur, Indonesia), Pantai Watu Karung bisa dicapai dengan sepeda motor ataupun
mobil sewaan melalui jalan berkelok naik turun perbukitan. Tempat ini juga
menjadi tempat pelelangan ikan para nelayan sekitar. Namun perjalanan belum
berakhir karena surf spots berada
di tempat yang berbeda.
Di balik keindahannya, Pantai Watu Karung ternyata memiliki
ombak yang luar biasa. Dengan tipe reef break dan dasar laut berupa batu karang, pada saat-saat tertentu
Pantai Watu Karung bisa menghasilkan barrel yang akan membuat surfer serasa berada di surga. Baik surfer dengan goofy style maupun natural bisa berselancar di sini karena Pantai Watu
Karung memiliki ombak kanan dan kiri. Tempat ini juga belum terlalu ramai,
sehingga surfer bisa mengejar
ombak dengan leluasa. Angin offshore biasanya datang pada bulan April – Oktober, menjadikan
bulan-bulan ini adalah saat-saat terbaik untuk bercengkerama dengan barrel Watu Karung. Tahun 2009 lalu, peselancar
top Indonesia Rizal Tanjung mengajak Bruce Irons, juara Rip Curl Pro Search
2008 untuk menjajal dan membuktikan betapa ombak Pantai Watu Karung adalah
ombak kelas dunia.
PANTAI KLAYAR
Terletak sekitar 30 km dari kota Pacitan termasuk wilayah desa
Widoro kecamatan Donorojo. Di pantai ini kita bisa menikmati deburan ombak
pantai selatan yang disambut oleh pasir putih yang terbentang luas. Kita juga
bisa menikmati muara sungai yang berwarna kehijauan bertemu dengan laut yang
berwarna kebiruan yang menyegarkan mata. Klayar adalah pantai eksotik dengan
hamparan pasir putih, batu karang mirip Sphinx, karang bolong, seruling laut
dan air mancur alami hingga setinggi 10 meter yang menjadikannya pantai dengan
pesona alam yang tiada duanya.
Klayar terletak kurang lebih 45 km sebelah barat Pacitan dan
dapat dicapai dengan sepeda motor ataupun mobil. Perjalanan menuju ke sana
adalah sebuah tantangan tersendiri yang akan memacu adrenalin karena jalan yang
sempit dan rusak di beberapa bagian, kelokan tajam serta rute naik turun
perbukitan. Ada beberapa ruas dengan tanjakan dan turunan cukup ekstrim. Namun
demikian, keindahan pemandangan bukit dan lembah hijau akan menemani sepanjang
perjalanan.
Hamparan pasir putih membentang dengan ombak sejernih kristal
memecah di bibir pantai, diapit bukit karang di kanan dan kirinya. Anda bisa
naik ke bukit karang di sebelah kanan dan menikmati pemandangan landscape Klayar yang indah dari sebuah gardu
pandang.
Puas menikmati Klayar dari atas, berjalan-jalan menyusuri
pasirnya yang putih menjadi pilihan yang paling pas. Berjalan ke arah timur,
Anda akan bertemu dengan sebuah sungai kecil yang mengalir membelah pantai
untuk kemudian menyatu dengan air laut. Menyeberangi sungai ini menjadi sensasi
tersendiri yang mengasyikkan. Di beberapa titik kedalamannya mencapai paha
orang dewasa. Tidak jauh dari muara ini, sungai lain yang lebih kecil namun
tidak kalah cantik mengalir tenang membentuk muara yang kedua. Dasarnya
berpasir hitam dengan garis-garis pasir putih yang terbawa dari pantai.
Seruling Laut, Batu Karang Sphinx, dan Karang
Bolong
Di ujung timur Anda akan disapa oleh sebuah laguna yang jelita.
Diapit 2 gugusan batu karang, laguna ini terlihat indah dengan gulungan ombak
jernih yang menghantam dinding karang dan kemudian memecah dan berputar di
hamparan pasir putih. Laguna kecil ini memang mempesona dan membuat betah
berlama-lama duduk santai memandangnya. Ombak berkali-kali menghempas batu
karang dengan kuatnya dan menimbulkan efek air terjun di dindingnya dengan
buih-buih putih yang cantik.
Batu-batu karang menjulang tinggi di sebelah timur laguna. Salah
satunya kalau diperhatikan mirip dengan bentuk Sphinx. Menjelajahi area karang
di belakangnya, terlihat beberapa lubang kecil berisi air yang nampaknya
menjadi rumah bagi kepiting-kepiting kecil. Nun jauh di sebelah kanan, nampak
bukit karang dengan terowongan alami di bawahnya.
Jangan kaget ketika di belakang Anda tiba-tiba sebuah air mancur
menyembur ke atas. Lagi-lagi sebuah fenomena alam luar biasa. Ada sebuah celah
di batu karang ini. Ketika ombak datang dengan cukup deras, sebagian airnya
masuk ke bawah batu dan menyembur ke atas seolah sebuah air mancur raksasa yang
bisa mencapai ketinggian hingga 10 meter. Air mancur ini juga disertai dengan
suara mirip siulan sehingga sering disebut sebagai seruling laut.
Kali Maron adalah ‘ Green Canyon’ Pacitan. Terletak di Desa
Maron Kec.Pringkuku sekitar 15 km dari Goa Gong arah Pantai Klayar. Untuk
menuju pantai Iroboyo pengunjung disarankan menyewa perahu penduduk yang
menyusuri Kali Maron sepanjang 4,5 km dari desa Maron. Pemandangan di sepanjang
sungai berdiri pohon kelapa dan pohon jambu yang hijau dan asri dengan air
sungai berwarna kehijauan yang menyegarkan mata. Di salah satu lokasi aliran
Kali Maron terdapat ceruk sungai yang oleh warga setempat dikeramatkan dengan
nama Kali Sirah, namun di sinilah letak eksotiknya Kali Maron dengan sungai
yang airnya berwarna hijau didiami ratusan ikan air tawar dan ketenangan
suasananya, menjadikan tempat ini sebagai Green Canyon of Pacitan. DI Pantai
Iroboyo yang berpasir besi warna hitam kita dapat bermain water tubing dan
surfing.
PANTAI KRIKILAN
Pantai Krikilan terletak di desa Widoro Kec. Donorojo merupakan
pantai yang masih sangat alami karena baru dibuka pada awal tahun 2012.
Lokasinya di sebelah timur pantai Nampu (wilayah Jawa Tengah) sekitar 6 km
jalan darat dari Pantai Klayar.
Sama seperti Pantai Krikilan, Pantai Buyutan terletak di desa
Widoro Kec. Donorojo merupakan pantai yang masih sangat alami karena baru
dibuka pada awal tahun 2012. Lokasinya di sebelah timur pantai Krikilan sekitar
6 km jalan darat dari Pantai Klayar.
PANTAI BAWUR
Pantai Bawur terletak di Sidomulyo Kec. Ngadirojo sekitar 30 km
sebelah timur Pacitan. Saat ini di lokasi Pantai Bawur dijadikan tempat
pembangkit tenaga listrik yang dikelola oleh PT.PJB anak perusahaan PT.PLN.
PANTAI BAKUNG
Terletak di Desa Karang Nongko Kec.Kebon Agung sekitar 10 km
sebelah timur Pacitan.
PANTAI DANGKAL
Pantai ini terletak di Dsn.Wora-Wari Kec. Kebon Agung sekitar 12
km sebelah timur kota Pacitan.
PANTAI SIDOMULYO
Pantai Sidomulyo ini terletak di desa
Sidomulyo Kec. Ngadirojo kabupaten Pacitan, yang sekitar 50 km arah timur dari
IbukotaKabupaten Pacitan dan terjangkau dengan semua kendaraan
. pantai pasir putih adalah wajah ke pantai selatan yang panjangnya 2 Km. Para pengunjung dapat membuat berbagai macam kegiatan di sini, seperti
berenang, mandi matahari, ikan, dll dengan menikmati laut besar.
PANTAI PIDAKAN/JETAK
Pantai ini terletak di Desa Jetak Kec. Tulakan sekitar 30 km
dari kota Pacitan ke arah timur (Trenggalek).
PANTAI TAWANG
Terletak di Kecamatan Lorok sebelah timur Pacitan berjarak
sekitar 45 km arah Trenggalek.
PANTAI KALI WULUH
Pantai ini terletak di desa Klesem kecamatan Kebon Agung sekitar
15 km arah timur kota Pacitan.
PANTAI WAWARAN
Kecamatan Kebonagung adalah salah satu kecamatan di Pacitan
diantara beberapa kecamatan lainnya yang berada pada wilayah garis Pantai
Selatan. Selain memiliki pemandangan pegunungan yang indah, Kecamatan ini juga
memiliki potensi besar di bidang perikanannya. Pantai Wawaran, yang merupakan
Pantai yang berada di wilayah Kecamatan Kebonagung adalah Pantai yang produktif
dan prestatif dalam hal hasil ikannya. Pantai ini, selain memiliki panorama
alam khas laut selatan yang indah dengan ombaknya yang besar, juga memiliki
prodktifitas tinggi menghasilkan ikan – ikan yang berkualitas tinggi. Pantai
Wawaran ini merupakan sentra pengembangan penangkapan ikan laut yang telah
mendapatkan penghargaan Presiden RI. Di bawah Koperasi Mina Upadi, usaha
perikanan laut berkembang pesat dan mulai menerapkan modernisasi nelayan.
Lokasi Pantai ini berada di dusun Wawaran yang berhadapan
langsung dengan Samudera Indonesia, panorama alamnya sangat menawan. Pantai ini
juga memiliki Pasir Putih dan hamparan hutan bakau dan pohon nyiur di sepanjang
pantainya, melengkapi keindahan alam di Kecamatan Kebonagung. Gelombang yang
menerjang karang setiap saat di salah satu sisi tebing terjalnya, melengkapi
keindahan pantai Wawaran. Lautnya dalam danberwarna biru, tidak jauh dari
pinggir pantai tampak di bawah permukaan bongkahan batu karang yang timbul dan
tenggelam dipermainkan oleh ombak khas Pantai Selatan.
Selain keelokan Pantainya, Pantai ini pernah juga mengharumkan
nama Kabupaten Pacitan serta Jawa Timur dengan prestasi yang ditorehkan
Kelompok Nelayan Mina Upadi ketika menjadi juara lomba Optikapi (optimalisasi
penangkapan) tingkat nasional pada tahun 2005 yang diserahkan langsung oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara. Atas prestasinya itu,
kelompok nelayan yang berdiri tahun 1987 dan beranggotakan 65 nelayan
tradisional tersebut mendapat hadiah perahu berukuran 25 Gross Tons (GT).
Pantai Wawaran yang masih alami menjadi pusat mata pencaharian
bagi masyarakat sekitarnya telah menjadi nafas kehidupan bagi mereka. Selain
pesona alamnya yang indah, pantai nan elok ini juga sangat produktif
menghasilkan ikan – ikan yang berguna untuk kehidupan masyarakat sekitar.
Selamat datang di Pantai Wawaran Kebonagung, pantai elok yang produktif.
WISATA GOA
GOA PUTRI
Goa ini terletak berdekatan dengan Goa Gong di kecamatan Punung
(sekitar 15 km dari Pacitan) Merupakan salah satu obyek wisata goa yang ada di
Pacitan yang patut untuk dikunjungi sebelum mengunjungi Goa Gong.
Goa ini terletak di desa Bomo Kecamatan Punung yang letaknya
sekitar 4 km dari Goa Putri, diyakini sebagai salah satu goa wisata tercantik
di dunia dengan kedalaman 700-800 meter yang terdiri dari 7 ruangan besar yang
eksotik yang tidak terbayangkan sebelumnya. Kita bisa menikmati stalagtit dan
stalagnit dari tetes-tetes air yang masih hidup di dalam goa ini. Menuju lokasi
ini menempuh perbukitan namun jalan relatif bagus.
Gua ini merupakan gua yang indah dan cukup dalam diantara
gugusan gua-gua yang terletak di disekitarnya. Karena masih ada beberapa
gua lain yang letaknya tidak terlalu jauh dari Gua Gong, seperti Gua Tabuhan
dan Gua Putri. Gua Gong memiliki stalagtite dan stalagmit yang mengagumkan dan
dikatakan menjadi indah di Asia Tenggara. Memiliki kedalaman sekitar 256 m .
Penamaan gua Gong sendiri bertalian erat dengan salah satu nama
perangkat gamelan Jawa. itu masyarakat sekitar menamakan gua tersebut
menjadi Gua Gong. Pada hari-hari tertentu setiap hari Jumat, ada suara
musik tradisional yang disebut “Jaranan” gong (gong tradisional) adalah instrumen yang
paling keras suara dari yang lain. Sampai sekarang, kadang-kadang suara
masih dapat didengar, itulah sebabnya gua ini sekitar 256 meter di
bawah tanah, memiliki 12 kamar, 7 mata air dan satu kamar mandi alam.
Gua ini terletak sekitar 30 km barat Pacitan,Jawa Timur.
tepatnya di Desa Bomo, Punting kabupaten dan mudah dicapai dengan semua jenis
kendaraan baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua dengan memakan
waktu sekitar 45 menit. Daerah ini juga tersedia beberapa fasilitas,
seperti; toko suvenir, restoran, tempat parkir, Masjid, dll.
Saat memasuki gua, Anda akan melihat keeksotisan dengan
dinding-dinding gua yang terlihat kuning keemasan. Terdapat kipas angin besar
di dalamnya yang sengaja diletakkan di beberapa sisi gua untuk mengurangi rasa
panas di dalam gua. Memasuki ruang pertama, yaitu ruang Sendang Bidadari, di
ruangan ini terdapat sendang kecil dengan air yang dingin dan bersih. Di
sebelahnya adalah ruang Bidadari, dimana menurut cerita diruangan kadang
melintas bayangan seorang wanita yang cantik.
Ruang tiga dan empat adalah ruang kristal dan marmer,
dalam ruangan tersebut tersimpan batu kristal dan marmer di sisi-sisi
atas dan samping gua dengan kualitas yang hampir sempurna. Memasuki ruanglima,
adalah ruangan yang sedikit lapang. Di tempat ini pernah dijadikan konser musik
empat negara, yaitu;Indonesia, Swiss, Inggris dan Perancis dalam kerangka
mempromosikan keberadaan Gua Gong ke mancanegara.Ruang enam adalah ruang
pertapaan dan terakhir ruang tujuh adalah batu gong. Adalah batu-batu yang
apabila kita tabuh akan mengeluarkan suara seperti gong.
GOA TABUHAN
Berjarak sekitar 10 km dari Goa Gong terletak di kecamatan
Donorojo. Di dalam goa ini kita bisa menikmati sajian musik gamelan Jawa yang
instrumennya dari stalatit/stalagnit yang ada di Goa Tabuhan. Anda pecinta
musik tradisional, khususnya gamelan? Well, berarti Gua Tabuhan harus masuk
dalam daftar wajib kunjung Anda. Lho, memang apa hubungannya gua dengan musik
gamelan? Sesuai dengan namanya, Tabuhan berasal dari kata “tabuh” atau
membunyikan alat musik pukul. Namun simpan dulu rasa penasaran Anda hingga
selesai menyusuri gua ini. Begitu tiba di area gua yang berada kurang lebih 40 km dari
Pacitan ini, mulut gua akan langsung menarik perhatian Anda. Lubang selebar 16
m di lereng kawasan karst ini dihiasi dengan puluhan stalaktit batu kapur
berwarna putih. Stalaktit-stalaktit ini begitu kokoh, mengingatkan YogYES pada
gigi-gigi taring raksasa yang sedang menguap. Rongga gua luas dan lebar, dengan
beberapa ceruk gelap di pojok-pojoknya. Meski sebuah jalur setapak bersemen
sudah dibangun di dalam gua, namun Anda harus tetap berhati-hati dalam
melangkah. Beberapa stalaktit masih meneteskan air dan membuat licin di
beberapa bagian.
Gua yang berada di Dusun Tabuhan, Desa Wereng, Kecamatan Punung
ini termasuk salah satu situs peninggalan sejarah penting dan disinyalir
sebagai salah satu gua hunian kering manusia purba. Hasil penelitian
membuktikan bahwa gua ini telah dihuni manusia purba sejak 50 ribu tahun yang
lalu. Terdapat jejak bengkel alat batu dari masa 10 ribu tahun yang lalu,
temuan moluska, dan bahkan fosil gigi manusia yang masih menempel pada dinding
gua. Di bagian kanan terdapat beberapa bekas penggalian arkeologi yang
dipagari. Sayangnya hasil-hasil penggalian tidak dipamerkan di sini.
Berjalan ke ujung belakang sebelah kanan gua, Anda akan
menemukan jawaban atas hubungan antara gua dengan musik gamelan. Beberapa
stalaktit dan stalagmit dengan ajaib bisa menghasilkan suara sesuai tangga nada
apabila dipukul. Sekelompok seniman setempat memanfaatkannya untuk menghibur
para pengunjung. Bila ingin membuktikannya, Anda cukup membayar Rp 70 ribu dan
mereka akan memainkan 6 buah lagu Jawa. Tertarik untuk mencoba?
GOA KALAK
Letak goa ini di antara jalan Pantai Klayar dan Goa Gong
(sekitar 3 km dari Goa Gong) Merupakan goa tua yang pernah ditemukan adanya
fosil purba yang asyik untuk dikunjungi. gua ini dulunya juga sebagai obyek
wisata sebelum gua gong diketemukan, dan menuruh cerita orang orang dulu juga
gua ini sebagai tempat pertapaan ataupun bersemedi untuk memohon sesuatu. konon
mantan presiden RI ke 2 Bp Soeharto pun juga pernah tirakat di gua ini. gua
yang berada di sisi selatan gua gong berjarak kurang lebih 5 km. berada di tepi
jalan goa gong menuju kalak. pemandangan saat ini sungguh memprihatinkan karena
dulu yang dibanggakan namun sekarang kurang perawatan kelihatan dengan kondisi
kebersihan dan fasilitasnya. gua ini juga memiliki pemandangan stalagtit dan
stalagmit sangat indah. dengan berada di perut bukit dengan penunjuk nama
guanya disisi atasnya akan sangat terlihat apabila melewati jalan tersebut.
kondisi jalan bagus.
GOA (LUWENG) JARAN
|
Terletak di Desa
Jlubang Kecamatan Pringkuku, kurang lebih 15 Km dari kota Pacitan.
Sangat cocok untuk wisatawan adventurir. Diperlukan peralatan, keahlian dan
stamina yang khusus untuk memasuki goa ini. Mungkin nama goa yang satu ini masih asing di telinga
kebanyakan orang, tidak sebagaimana tatkala mendengar nama Goa Gong atau Goa
Tabuhan. Meski demikian keindahan goa yang satu ini tidak kalah jauh
dibanding dengan kedua goa tersebut. Bahkan konon goa ini merupakan goa
terpanjang di Indonesia.
Goa Luweng Jaran terdaftar pada
tahun 2002, ditemukan pertama kali oleh penduduk setempat pada tahun 1984.
Sampai saat ini, goa Luweng Jaran belum terbuka untuk umum, bahkan yang
pertama kali memerawani goa ini justru para bule yang merupakan tim ekspedisi
gabungan Anglo-Australia pada tahun 1987. Pada tahun ini hasil pemetaan goa
tersebut mencapai panjang 11 km, kemudian ketika dilakukan ekspedisi kembali
pada tahun 1992, goa ini terhubung dengan luweng Punung Plente (salah satu
daerah di kota Pacitan), sehingga panjang goa mencapai 19 km. Data terakhir
pada tahun 2002 panjang goa ini mencapai 25 km.
Berbeda dengan Goa Gong maupun Goa
Tabuhan yang strukturnya didominasi oleh bebatuan dengan berbagai macam
bentuk keindahannya, goa Luweng jaran merupakan goa aliran sungai (sungai
bawah tanah). Pintu masuk goa ini juga berupa sungai. Bahkan goa ini merupakan
Swallow Hole atau tempat menghilangnya sungai permukaan ke dalam gua. Goa ini
dikenal juga dengan nama goa Labirin karena lorongnya bercabang-cabang dan
bertingkat.Meski belum terbuka untuk umum sebagai tempat wisata, namun goa
ini merupakan “surga” petualangan bagi para aktifis pecinta alam. Karena goa
yang satu ini menyajikan beragam keindahan, tantangan sekaligus keajaiban.
Dinding goa merupakan ornamen hamparan batu selayaknya relief ghaib istarat
alam. Stalagtit dan stalagmit menjuntai dengan aneka bentuk, ada yang mirip
manusia, binatang, menara bahkan miniatur Grand Canyon membentuk taman batu
yang basah dan indah sekaligus mempesona.
Satu lagi pesona keajaiban
alam yang terdapat pada goa ini yaitu adanya tunas pohon kelapa yang
menyeruak diantara pekatnya dinding dan atap goa yang basah, meski kekuningan
namun pohon ini tetap hidup, ada juga yang menganggap ini hanya ornamen
menyerupai pohon. Selain itu dilantai goa terbentuk telaga kecil yang berasal
dari kumpulan tetesan air yang bening dan menampakkan dasar goa. Suara
tetesan air ini terdengar ritmis dan teratur bersaing dengan suara angin khas
daerah pegunungan selayaknya suara magis, indah yang mengharukan.
Pesona ini diperkuat dengan pemandangan di lantai dan dinding goa,
tebaran batuan mutiara yang menyinar tajam, memancarkan kilauannya. Namun
para pengunjung dilarang keras memungut batuan ini karena salah bergerak
sedikit saja, dinding kapur goa bisa retak dan runtuh.
Banyak hal unik yang tidak
ditemukan di goa lain terdapat di Luweng Jaran. Lorong goa penuh lumpur dan
juga terdapat static pool, selain itu material pasir besi dari laut dalam
sebuah cekungan di dasar goa juga menambah pesona goa ini.
Salah satu lorong di sisi barat
chamber tersusun dari runtuhan bongkahan batu ukuran raksasa. Bagi pengunjung
yang bermaksud menelusuri goa ini penelusuran dimulai dengan berjalan
merunduk di antara celah-celah kecil bongkah batu. Di antara celah kecil itu,
ada satu lorong kecil yang harus ditelusuri dengan cara merayap. Lorong
inilah yang menyimpan keindahan ornamen yang semuanya telah mengkristal.
Kristal dari ornamen yang
menyerupai selimut salju ini menyimpan berbagai misteri alam karena banyak
bentukan-bentukan spesifik yang tak dapat dijumpai di goa lain. Salah satu
ornamen unik di lorong ini adalah cave pearl, ornamennya berbentuk seperti
kilauan mutiara dengan ukuran sebesar kelereng hingga kepalan tangan. Ornamen
ini sering menjadi impian setiap caver karena tidak selalu ditemukan dalam
penelusuran goa.
Panjang dan luasnya lorong Luweng Jaran,
ditambah banyaknya ornamen goa spesifik, menjadikan goa ini sebagai dambaan
kelompok penelusuran goa atau pencinta alam. Pengaturan manajemen yang baik
dalam kegiatan penelusuran, bukan tidak mungkin akan memberi pengalaman
berharga.
Sebagai contoh, penempatan
basecamp di dasar luweng memberi arti bagaimana kita dapat menjalani
metabolisme kehidupan dalam ruangan gelap gulita yang tidak mengenal
perbedaan siang dan malam, jauh dari keramaian dan kebisingan. Hal-hal ini
sudah merupakan kisah menarik dalam perjalanan hidup seorang penelusur goa.
Goa ini terletak di dusun Kasri,
desa Jlubang, kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan. Lokasinya berada di
perbukitan desa Jlubang, sekitar 20 km dari kota Pacitan ke arah Barat.
Sampai saat ini goa ini baru disambangi oleh para pecinta petualang, belum
dibuka untuk wisatawan. Diperlukan keberanian dan perasaan tertantang untuk
menyambangi dan menyusuri goa ini.
SONG
TERUS DAN WISATA PURBA LAINNYA
Goa Song Terus terletak di area
dekat Goa Tabuhan. Berbagai temuan arkeologi menunjukkan bahwa ternyata
Pacitan sudah dihuni pada masa-masa pra sejarah. Benda-benda yang ditemukan
tersebut diduga merupakan alat-alat kerja tingkat sederhana jaman Prasejarah
yang digunakan pada masa berburu dan mengumpulkan makan. Dikenalnya Pacitan
sebagai situs arkeologi dimulai sekitar tahun 1935 saat Gustav Heinrich Ralph
von Keningswald, seorang paleontology dan geology dari jerman serta M.W.F.
Tweedie menemukan situs Kali Bak Sooka di Kecamatan Punung. Situs ini
merupakan Bengkel Manusia Purba Terbesar dari kebudayaan Paleolitik atau lebih dikenal
sebagai budaya Pacitanian. Selanjutnya ditemukan kurang lebih 261 lokasi
situs prasejarah dengan 3000 temuan artefak.
Temuan artefak di Pacitan ada
berbagai macam diantaranya Kapak Perimbas yang mempunyai multi fungsi, selain
alat untuk mencari ubi juga untuk berburu. Dalam kegiatan berburu, terutama
mulai pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut manusia juga
menciptakan ujung anak panah dari batu. Temuan-temuan lainnya diantaranya
adalah Kapak Genggam, Kapak penetak, mata anak panah, serut, alat-alat dari
tulang, dsb. Pernah ditemukan juga manik-manik sebagai sarana yang dipakai
sebagai perhiasan dan juga biasanya dipakai sebagai bekal kubur. Manik-manik
semacam ini mulai ada sejak masa bercocok tanam yang pada saat itu juga
berkembang kebudayaan Megalithicum/batu-batu seperti dolmen, kubur batu, dan
sebagainya.
Tidak hanya peralatan tetapi juga
pernah ditemukan fosil manusia purba dari ras Austrialid yang hidup sekitar
12.000 tahun sebelum masehi. Ketika ditemukan, kerangka manusia purba
berjenis kelamin perempuan itu dalam posisi terlipat menghadap dinding goa
dan disangga beberapa batu. Ditangannya memegang peralatan dari batu. Satu
lagi kerangka juga ditemukan tetapi rasnya berbeda, yaitu dari ras Mongoloid.
Situs-situs ditemukannya
artefak-artefak tersebut diantaranya adalah situs Kali Bak Sooka, Song
Keplek, Song Terus, situs Sungai Banjar, Sungai Karasan, Sungai Jatigunung
(Tulakan), Kedung Gamping, Mantren, dsb.
GOA
LUWENG SULING
Goa ini terletak di Desa Sawahan
Kalak, Kec. Donorojo Pacitan. Goa dengan tipikan vertical yang di dalamnya
terdapat aliran sungai bawah tanah dan air terjun setinggi 45 m. merupakan
alternative wisata petualangan yang memerlukan keahlian khusus. Air sungai
bawah tanah diangkat ke permukaan dan dimanfaatkan untuk 8 dusun yang ada
sekitar goa untuk konsumsi saat musim kemarau panjang.
GOA LUWENG OMBO
“ Masuk gua,
menelusuri kedalaman hati manusia yang gelap dalam seantero kemungkinan
berjuta penghianatan dalam pertemanan. Bersama kita mencari sumber yang
murni. Ya, kitalah pembawa cahaya itu, mari eksplorasi kembali, eksplorasi
sampai skripsi… ” ( Mirza A. Hevicko)
Menelusuri Luweng Ombo, sebuah gua
vertikal yang terdapat pada koordinat 110o 56’ 36,2” BT dan 08o 10’ 14“ LS.
Secara geografis Luweng Ombo berada di Desa Kalak, Kecamatan Donorojo,
Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur. Luweng adalah sebutan untuk gua
vertikal, Luweng Ombo sendiri merupakan gua single pitch yang berbentuk
pothole dengan diameter ± 80 meter dan kedalaman vertikal ± 120 meter, di
dalamnya terdapat lorong horizontal ± 800 meter. Mulut luweng ini terlihat
dari jalan mobil dengan jarak sekitar 50 meter. Dasar gua ini tidak datar
seperti yang terlihat dari mulut di atas, dan tanaman yang terlihat seperti
rumput nyatanya adalah pohon – pohon setinggi kira-kira 1,5 meter.
|
Ubibam (Unit Bina Usaha Batu Mulia)
Merupakan lokasi sentra pengrajin batu akik yang terletak
berdekatan dengan lokasi goa Tabuhan. Kita dapat memilih kerajinan akik bagi
penghobi batu akik.
Berikut Daftar Goa dan Luweng di Pacitan
No.
|
Nama Goa dan Luweng
|
No.
|
Nama Goa dan Luweng
| |
1
|
Goa Sukamono
|
53
|
Goa Jebulan Kalimati
| |
2
|
Goa Watusigar
|
54
|
Goa Jebulan Dung
| |
3
|
Goa Melikan
|
55
|
Goa Jurang
| |
4
|
Goa Kendil
|
56
|
Goa Butun
| |
5
|
Goa Semedi (closed)
|
57
|
Goa Dampar Wetan
| |
6
|
Goa Dawung
|
58
|
Goa Grijing Kulon
| |
7
|
Goa Bluwe
|
59
|
Goa Seropan Wetan
| |
8
|
Goa Ngleto
|
60
|
Goa Pandan Duwur
| |
9
|
Goa Ngarengareng Wetan
|
61
|
Goa Klamun
| |
10
|
Goa Klatakan
|
62
|
Goa Curi
| |
11
|
Goa Klakaran
|
63
|
Goa Sawo
| |
12
|
Goa Mati
|
64
|
Goa Jebulan Watulumbung
| |
13
|
Goa Lungursalam
|
65
|
Goa Sumur
| |
14
|
Goa Kendil Jatigunung
|
66
|
Goa Nglomo
| |
15
|
Goa Banyu
|
67
|
Goa Tompe
| |
16
|
Goa Jebolan Kaligalang
|
68
|
Goa Tholan
| |
17
|
Goa Surupan
|
69
|
Goa Dok Jumbleng
| |
18
|
Goa Dampar Kulon
|
70
|
Goa Sinoman
| |
19
|
Goa Banyu Tarung
|
71
|
Goa Mulur
| |
20
|
Goa Seropan Kulon
|
72
|
Goa Srau
| |
31
|
Goa Watu Kurung
|
73
|
Goa Bongoa
| |
32
|
Goa Watu Lumbung
|
74
|
Luweng Ular
| |
33
|
Goa Wedi Putih
|
75
|
Luweng Kebo
| |
34
|
Goa Platar
|
76
|
Luweng Suro
| |
35
|
Goa Singkil
|
77
|
Luweng Watu Tunggak
| |
36
|
Goa Ngandan
|
78
|
Luweng Ombo Kalak
| |
37
|
Goa Clangap Dlopo
|
79
|
Luweng Munung Plente
| |
38
|
Goa Gede
|
80
|
Luweng Sriti
| |
39
|
Goa Greges
|
81
|
Luweng Ngaren-aren
| |
40
|
Goa Song Gupuh
|
82
|
Luweng Mocing
| |
41
|
Goa Ngasem
|
83
|
Luweng Lungur Salam
| |
42
|
Goa Sirondo
|
84
|
Luweng Songgantol
| |
43
|
Goa Petung
|
85
|
Luweng Dolesan
| |
44
|
Goa Jeblukan
|
86
|
Luweng Jambubeleh
| |
45
|
Goa Grinjingan Wetan
|
87
|
Luweng Jaran
| |
46
|
Goa Guprak
|
88
|
Luweng Ombo Sugih Waras
| |
47
|
Goa Ganjuran
|
89
|
Luweng Keto
| |
48
|
Goa Watu Gudang
|
90
|
Luweng Songo
| |
49
|
Goa Klopan
|
91
|
Luweng Keprol
| |
50
|
Gua Klopo
|
92
|
Luweng Pucung
| |
51
|
Goa Temon
|
93
|
Luweng Seprei
| |
52
|
Goa Dadak
|
94
|
Luweng Ombo Sanggrahan
|
Sumber : Pacitansurgawisata, Pacitanku,http://indonesiatourmiscellaneous.blogspot.com/2014/01/objek-wisata-pacitan-pacitan-city.html